Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

TPPO

4 Warga Halmahera Selatan yang Jadi Korban TPPO Sudah Dalam Pengamanan Pemerintah Myanmar

"Mereka sudah tak lagi di perusahaan yang pekerjakan mereka sudah ditampung pemerintah Myanmar, "kata Kepala Ditransker Halmahera Selatan Daud Djubedi

Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Nurhidayat Hi Gani
HUKUM: Kepala Ditransker Halmahera Selatan Daud Djubedi ketika menjelaskan 4 warganya diduga jadi korban TPPO di Myanmar, Kamis (30/10/2025). Menurut informasi, ke 4 warga yang dimaksud sudah dalam penanganan pemerintah setempat 

Berdasarkan laporan tersebut, peristiwa ini bermula pada 1 September 2025, ketika Feni diberangkatkan ke luar negeri setelah dijanjikan pekerjaan sebagai seles kecantikan di Thailand dengan gaji Rp12 juta per bulan. 

Pihak yang diduga sebagai perekrut adalah seseorang bernama Andika, warga Manado,  yang menawarkan pekerjaan tersebut kepada korban.

Namun beberapa hari setelah keberangkatan, Feni menghubungi keluarganya dan mengaku ternyata tidak berada di Thailand, melainkan di Myanmar.

Baca juga: Kesaksian Fantila Arista, Keluarga Korban TPPO Asal Halmahera Selatan di Myanmar

Ia juga menyampaikan bahwa tidak mengetahui nama perusahaan tempatnya bekerja karena tidak identitas resmi di lokasi tersebut.

Dalam komunikasinya, Feni mengaku ia dan beberapa rekannya dipaksa bekerja sebagai scammer (penipu daring) di bawah pengawasan ketat.

Mereka diancam akan disiksa atau dijual jika tidak mencapai target yang ditentukan. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved