Maluku Utara
BMKG Ternate Imbau Warga Waspada Potensi Banjir dan Gelombang Tinggi di Maluku Utara
Hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Maluku Utara khususnya Kota Ternate sejak Kamis (15/5/2025) malam mengakibatkan banjir.
Penulis: M Julfikram Suhadi | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Ternate mengungkap potensi hujan deras di wilayah Maluku Utara selama tiga hari ke depan
Masyarakat Maluku Utara diminta waspada terhadap potensi banjir akibat hujan deras.
Hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Maluku Utara khususnya Kota Ternate sejak Kamis (15/5/2025) malam mengakibatkan banjir.
Prakirawan BMKG Kota Ternate Muhamad Dzikri Abdul Fattah mengungkapkan bahwa adanya pengaruh gelombang ekuatorial Kelvin dan gelombang ekuatorial Rossby yang sedang aktif.
Selain itu, adanya pertemuan dan belokan massa udara di sekitar wilayah Maluku Utara memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Maluku Utara.
"Untuk seluruh Indonesia, BMKG pusat juga telah menginformasikan bahwa kita mulai memasuki musim kemarau yang dikenal sebagai masa pancaroba. Kondisi ini ditandai dengan pertumbuhan awan yang cukup besar. Meskipun secara umum kita memasuki musim kemarau, hujan masih sering terjadi karena saat ini kita berada di masa transisi," ujarnya, Jumat (16/5/2025).
Berdasarkan pengamatan terbaru, terdapat sirkulasi bibit siklon tropis 93P yang terpantau di sebelah barat Papua Selatan atau barat laut Pulau Dolak, yang turut memberikan pengaruh signifikan terhadap cuaca di wilayah Maluku Utara.

Selain itu, pengaruh lain datang dari gelombang equatorial Kelvin, yaitu kumpulan awan hujan yang bergerak dari arah barat ke timur, serta gelombang equatorial Rossby yang bergerak dari timur ke barat.
"Selain bibit siklon tropis 93P, ada pengaruh gelombang Kelvin dan gelombang Equatorial Rossby yang bergerak dari arah timur ke barat dan memasuki sebagian besar wilayah Maluku Utara," jelasnya.
“Sehingga, kami mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai, lereng rawan longsor, dan kawasan rawan bencana, untuk tetap berhati-hati. Dalam tiga hari ke depan, diperkirakan potensi hujan masih cukup tinggi di hampir seluruh wilayah Maluku Utara,” tambah Dzikri.
Pihaknya juga memprediksi adanya potensi gelombang tinggi akibat cuaca buruk, khususnya di wilayah perairan Timur Halmahera, Morotai, Loloda, dan Batang Dua.
Tinggi gelombang diperkirakan bisa mencapai 1,25-1,5 meter.
“Pengguna transportasi laut yang berukuran kecil seperti perahu atau motor laut harus waspada karena ketinggian gelombang 1,5 meter sangat tidak nyaman bagi transportasi laut berukuran kecil,” ungkapnya.
Selain potensi banjir, longsor, dan gelombang tinggi, masyarakat juga diminta mewaspadai dampak angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang di area permukiman maupun jalan raya.
Baca juga: 13 Pejabat Pemkot Ternate Maluku Utara Segera Ikuti Uji Kompetensi Tahap II
Baca juga: 3 Berita Populer Malut: Judul Buku Yang Bikin Sherly Laos Takjub - Warga di Ternate Disomasi
“Kemudian, ada potensi angin kencang karena cuaca buruk itu sendiri, sehingga sangat rawan terjadi pohon tumbang,” pungkasnya.(*)
Terlibat Kasus Korupsi Penanganan Covid-19, Direktur PT Hab Lautan Bangsa Diringkus Kejati Malut |
![]() |
---|
Legislator Gerindra Mislan Syarif Harap DBH Kabupaten Kepulauan Sula dan Taliabu Segera Dicairkan |
![]() |
---|
Dugaan Pencemaran di Teluk Weda, Anggota DPRD Maluku Utara Dorong Investigasi Independen |
![]() |
---|
Praktisi Dorong Pemprov Maluku Utara Perjuangkan RUU Masyarakat Hukum Adat |
![]() |
---|
Akses Utama Masyarakat, Pemprov Maluku Utara Didesak Tangani Longsor di Desa Gamsungi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.